BAB VII
SIKAP, MOTIVASI dan KONSEP
DIRI
Pengertian Sikap
Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro wijoyo(2005), Sikap adalah
Mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik disenangi
maupun tidak disenangi secara konsisten. Menurut Hawkins (1980), sikap dapat di
definisikan sebagai cara kita berfikir, merasakan dan bertindak terhadap
beberapa aspek. Kinner dan Taylor (1987) menyatakan bahwa sikap adalah
pemandangan individu berdasarkan pengetahuan penilaian dan proses orientasi
tindakan terhadap suatu obyek atau gejala. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard
(1992), sikap sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang menunjukan orang berespon
dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan
dengan obyek atau alternatif yang diberikan. Sikap dalam kamus marketing (1995)
juga di definisikan sebagai kondisi mental atau akal budi tertentu yang
mencerminkan suatu pandangan pribadi yang negatif atau positif mengenai suatu
obyek atau konsep, atau suatu keadaan acuh tak acuh yang menunjukan titik
tengah (mid point) diantara dua titik ataupun dua pokok yang saling berlawanan.
1. Komponen Sikap
Ada tiga komponen yang secara
bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu :
·
Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar
bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi
dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
·
Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek
sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek
tertentu.
·
Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan
bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri
seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi.
2.
Sifat –sifat sikap
dari perilaku konsumen yaitu:
·
Consumer Behavior Is
Dynamic
Perilaku konsumen
dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap
individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu
berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan
strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi
dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan
tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi
secara berkala untuk meraih konsumennya.
· Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam perilaku
konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia,
serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi
tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi
konsumen.
· Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen
melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan
sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
3.
Penggunaan Multiatribute Attitude Model
untuk memahami sikap konsumen
·
The attribute-toward-object model:
Digunakan khususnya menilai sikap
konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk
menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan sikap
konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini
mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
·
The attitude-toward-behavior model
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan
konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek. Pembentukan sikap
konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian
ditempat itu.
·
Theory of-reasoned-action model
Menurut teori ini pengukuran sikap yang
tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk
bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada
akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
4.
Pentingnya feeling
dalam memahami sikap konsumen
Sikap mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak
awal abad 20. Secara bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974)
mencantumkan bahwa sikap (attitude), berasal dari bahasa Italia attitudine
yaitu “Manner of placing or holding the body, and Way of feeling.
5.
Pengunaan sikap untuk
memperkirakan perilaku konsumen
Sebagai konsumen, kita masing – masing mempunyai berbagai macam
sikap terhadap produksi, jasa iklan, pesanan langsung melalui surat (direct
mail), internet, dan toko ritel. Dalam konteks perilaku konsumen, pengertian
mengenai berbagai sikap yang umum akan memberi manfaat strategis yang besar.
Untuk sampai ke inti yang mendorong perilaku para konsumen, riset sikap telah
digunakan untuk mempelajari berbagai macam masalah pemasaran yang strategis. Tujuan
riset untuk mengenali sikap – sikap terakhir sebagai dasar untuk memuaskan
berbagai kebutuhan konsumen dengan lebih baik.
6.
Dinamika proses motivasi
Pengertian Motivasi
Motivasi
menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan
pokok pertentangan) dalam diri sesoerang yang membangkitkan topangan dan
tindakan. Motivasi meliputi factor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya
dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia. Dengan demikian motivasi
dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan
seseorang agar mereka mau bekerjasama,bekerja efektif dan terintegrasi dengan
segala upayanya untuk mencapai kepuasan.motivasi konsumen adalah keadaan di
dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri
seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan
untuk mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi adalah proses untuk mempengaruhi
seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan. Motivasi konsumen yang
dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan kepuasan
konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun kepuasan
konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen
mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang
belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai.kebutuhan menunjukkan kekurangan
yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai
penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan
itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen.
Proses motivasi :
·
Tujuan : Perusahaan harus bias
menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen
dimotivasi ke arah itu.
·
mengetahui kepentingan : Perusahaan
harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan
perusahaan semata
·
komunikasi efektif : Melakukan
komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa
yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
·
integrasi tujuan : Proses motivasi perlu
untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan
perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu
konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas
harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
·
Fasilitas : Perusahaan memberikan
fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan.
7.
Kegunaan dan
stabilitas pola motivasi
Motivasi merupakan dorongan/tenaga pendorong pada diri
individu/seseorang untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum
terpenuhi. Motivasi konsumen dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa
seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang
konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik
yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan
suatu produk.
8.
Memahami kebutuhan
konsumen
Kebutuhan konsumen merupakan faktor yang dipengaruhi oleh
beberapa kriteria sbb:
· Kebutuhan yang dimaksud adalah keinginan yang dilandasi oleh kebutuhan
yang tidak dapat dihindari antara lain:kebutuhan fisik seperti makanan,
pakaian, kenyamanan, keamanan dimana satu sama lain konsumen memiliki perbedaan
kebutuhan sosial seperti aktualisasi diri, harga diri, perhatian orang lain sangat ditentukan oleh strata sosial yang dimiliki konsumen misalnya tingkat pernghasilan, lingkungan. Kebutuhan individual seperti pendidikan, penampilan dll.
kebutuhan sosial seperti aktualisasi diri, harga diri, perhatian orang lain sangat ditentukan oleh strata sosial yang dimiliki konsumen misalnya tingkat pernghasilan, lingkungan. Kebutuhan individual seperti pendidikan, penampilan dll.
· Keinginan (wants) merupakan kebutuhan yang dibentuk oleh kultur
dan kepribadian konsumen yang akan membentuk permintaan (demand) yang akan
memberikan kepuasan bagi konsumen bersangkutan.
·
Kebutuhan psikologis.
Jenis kebutuhan seperti ini dilatarbelakangi oleh kemampuan daya beli konsumen
yang melebihi tingkat kebutuhannya. Artinya kelompok konsumen yang berpenghasilan
tinggi secara psikolgis mereka ingin tampil beda dengan konsumen lainnya.
Keinginan terhadap suatu produk tidak mempertimbangkan harga tetapi produk yang
mampu mengangkat harga dari konsumen seperti mobil, arloji, lukisan atau benda
seni dan produk bermerk lainnya.
http://princessrinaa.blogspot.com/2011/12/tugas-pertemuan-ke-3-perilaku
konsumen.html