Etika Bisnis

Nama         : Nidia Puspa Vitaloka
Kelas          : 4EA13
NPM          : 14210971

NORMA
Norma adalah aturan-aturan yang berisi petunjuk tingkah laku yang harus atau tidak boleh dilakukan manusia dan bersifat mengikat. Adapun norma-norma yang berlaku di masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi 5 macam, antara lain yaitu :
1.      Norma Agama
Norma agama adalah peraturan hidup yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa guna menciptakan kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Sumber norma ini adalah kitab suci dari setiap agama yang dianut.
2.      Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati sanubari manusia. Norma ini juga merupakan aturan hidup tentang perilaku baik dan buruk. Pedoman berperilaku ini dilakukan berdasarkan kebenaran dan keadilan.
3.      Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan hidup atau nilai-nilai yang diatur oleh agama maupun adat-istiadat masyarakat. Norma kesopanan merupakan pedoman yang mengatur tingkah laku manusia terhadap manusia yang ada di sekitarnya. Cara berpakaian dan bersikap adalah beberapa contoh dari norma kesopanan.
4.      Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Orang yang tidak melakukan norma ini biasanya dianggap aneh oleh lingkungan sekitarnya. Kegiatan melakukan acara selamatan, kelahiran bayi dan mudik atau pulang kampung adalah contoh dari norma ini.
5.      Norma Hukum
Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sangsi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. Melanggar rambu-rambu lalulintas adalah salah satu contoh dari norma hukum.

ETIKA
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan. Secara umum etika dibagi menjadi 2 kategori, antara lain yaitu :
1.      Etika Umum
Etika Umum adalah Etika yang berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
2.      Etika Khusus
Etika Khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.Dengan kata lain,etika khusus adalah cerminan kritis rasional yang meneropong dan mencerminkan kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada norma dan nilai moral yang ada dengan situasi khusus dari bidang kehidupan dan kegiatan khusus tertentu yang dilakukan setiap orang atau kelompok orang dalam suatu masyarakat. Etika khusus ini dianggap sebagai etika terapan karena aturan normatif yang bersifat umum diterapkan secara khusus, sesuai dengan kekhususan dan kekhasan bidang kehidupan dan kegiatan khusus tertentu. Maka dapat dikatakan bahwa etika khusus merupakan kontekstualisasi aturan moral umum dalam bidang dansituasi yang konkrit. Etika Khusus dibagi menjadi 3, yaitu :
a.      Etika Individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b.     Etika Sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
c.       Etika Lingkungan Hidup, yaitu berbicara mengenai hubungan antara manusia baik sebagai kelompok dengan lingkungan alam yang lebih luas dalam totalitasnya, dan juga hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya yang berdampak langsung atau tidak langsung pada lingkungan hidup secara keseluruhan.
Ada dua macam etika yang harus dipahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya perilaku manusia:
1.      Etika Deskriptif, yaitu etika yang meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil.
2.      Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif member penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
ETIKA BISNIS
Etika bisnis merupakan pemikiran atau reflek tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut:
1.      Prinsip otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
2.      Prinsip kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.
1.      Prinsip Keadilan
     Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan riteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.
2.      Prinsip Saling Menguntungkan
    Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-win solution.
3.      Prinsip Integritas Moral
     Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan

STAKEHOLDERS
Stakeholders menurut definisnya adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Stakeholders dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1.      Stakeholders primer
Pihak di mana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan organisasi tidak dapat bertahan. Contohnya adalah pemegang saham, investor, pekerja, pelanggan, dan pemasok.
a.      Stakeholders sekunder
Pihak yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Contohnya adalah media dan berbagai kelompok kepentingan tertentu.

ETIKA UTILITARIANISME
Utilitarianisme dikembangkan oleh Jeremy Bentham (1784 – 1832). Dalam ajarannya Ultilitarianisme itu pada intinya adalah “ Bagaimana menilai baik atau buruknya kebijaksanaan sospol, ekonomi dan legal secara moral” (bagaimana menilai kebijakan public yang memberikan dampak baik bagi sebanyak mungkin orang secara moral). Etika Ultilitarianisme, kebijaksanaan dan kegiatan bisnis sama – sama bersifat teologis. Artinya keduanya selalu mengacu pada tujuan dan mendasar pada baik atau buruknya suatu keputusan.

1.   Kriteria dan Prinsip Utilitarianisme. Ada tiga kriteria objektif dijadikan dasar objektif sekaligus norma untuk menilai kebijaksanaan atau tindakan.
a.     Manfaat : bahwa kebijkaan atau tindakan tertentu dapat mandatangkan manfaat atau kegunaan tertentu.
b.    Manfaat terbesar : sama halnya seperti yang di atas, mendatangkan manfaat yang lebih besar dalam situasi yang lebih besar. Tujuannya meminimisasikan kerugian sekecil mungkin.
c.       Pertanyaan mengenai menfaat : manfatnya untuk siapa? Saya, dia, mereka atau kita.
Kriteria yang sekaligus menjadi pegangan objektif etika Utilitarianisme adalah manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang. Dengan kata lain, kebijakan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut Utilitarianisme adalah kebijakan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang atau tindakan yang memberika kerugian bagi sekecil orang / kelompok tertentu. 

Atas dasar ketiga Kriteria tersebut, etika Utilitarianisme memiliki tiga pegangan yaitu:
·         Tindakan yang baik dan tepat secara moral 
·         Tindakan yang bermanfaat besar
·         Manfaat yang paling besar untuk paling banyak orang.

Dari ketiga prinsip di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
“ bertindaklah sedemikian rupa, sehingga tindakan itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi sebanyak orang mungkin”.

2.      Nilai positif etika ultilitarinisme
a.    Rasionlitasnya. Prinsip moral yang diajukan oleh etika ultilitarinisme tidak didasarakan pada aturan – aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami.
b.    Universalitas. Mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang yang melakukan tindakan itu. Dasar pemikirannya adalah bahwa kepentingan orang sama bobotnya. Artinya yang baik bagi saya, yang baik juga bagi orang lain. Will Kymlicka, menegaskan bahwa etika ultilitarinisme mempunyai 2 daya tarik yaitu :
·     etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi moral semua manusia bahwa kesejahterahan manusi adalah yang paling pokok bagi etika dan moralitas.
·        etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi kita bahwa semua kaidah moral dan tujuan tindakan manusia harus dipertimbangkan, dinilai dn diuji berdsarkan akibatnya bagi kesejahterahan manusia.

3.      Kelemahan etika ultilitarinisme
a.  Manfaat merupakan sebuah konsep yang begitu luas sehingga dalam praktiknya malah menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit. Kaarena manfaat manusia berbeda yang 1 dengan yang lainnya. 
b.      Persoalan klasik yang lebih filosofis adalag bahwa etika ultilitarinisme tidak pernaah menganggap serius suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai dari suatu tindakan sejauh kaitan dengan akibatnya. Padahal, sangat mungkin terjadi suatu tindaakan pada dasarnya tidak baik, tetapi ternyata mendatangkan keuntungan atau manfaat
c.       etika ultilitarinisme tidak pernah menganggap serius kemauan atau motivasi baik seseorang.
d.  variable yang dinilai tidaak semuanya bisa dikuantifikasi. Karena itu sulit mengukur dan membandingkan keuntungan dan kerugian hanya berdasarkan variable yang ada.
e.       Kesulitan dalam menentukan prioritas mana yang paling diutamakan.
f.    Bahwa etika ultilitarinisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingn mayoritas. Yang artinya etika ultilitarinisme membenarkan penindasan dan ketidakadilan demi manfaat yang lebih bagi sekelompok orang.

SYARAT TANGGUNG JAWAB MORAL, STATUS PERUSAHAAN DAN ARGUMEN YANG MENDUKUNG DAN MENENTANG KETERLIBATAN SOSIAL PERUSAHAAN
1.      Syarat Bagi Tanggung Jawab Moral
·         Tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional.
·         Bebas dari tekanan, ancaman, paksaan atau apapun namanya.
·         Orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakn itu.

2.      Status Perusahaan
·         Dua pandangan mengenai status perusahaan menurut De George:
·    Pandangan legal-creator, yang melihat perusahaan sebagai sepenuhnya ciptaan hukum, dan karena itu hanya berdasarkan hukum.
·   Pandangan legal-recognition, yang tidak memusatkan perhatian pada status legal perusahaan melainkan pada perusahaan sebagai suatu usaha bebas dan produktif.

3.      Argumen yang mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
·         Kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah
·         Terbatasnya sumber daya alam
·         Lingkungan sosial yang lebih baik
·         Perimbangan tanggung jawab dan kekuasaan
·         Bisnis mempunyai sumber-sumber daya yang berguna
·         Keuntungan jangka panjang

4.      Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
·         Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar-besarnya
·         Tujuan yang terbagi-bagi dan harapan yang membingungkan
·         Biaya keterlibatan social
·         Kurangnya tenaga terampil di bidang kegiatan social

PAHAM TRADISIONAL DALAM BISNIS
1.      Keadilan Legal
Menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara. Intinya adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan secara sama oleh negara di hadapan hukum. Dasar moral :
·   Semua orang adalah manusia yang mempunyai harkat dan martabat yang sama dan harus diperlakukan secara sama.
·       Semua orang adalah warga negara yang sama status dan kedudukannya, bahkan sama kewajiban sipilnya, sehingga harus diperlakukan sama sesuai dengan hukum yang berlaku.

2.      Keadilan Komutatif
Mengatur hubungan yg adil atau fair antara orang yg satu dengan yang lain atau warga negara satu dengan warga negara lainnya. Menuntut agar dlm interaksi sosial antara warga satu dengan yang lainnya tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Keadilan ini menuntut agar baik biaya maupun pendapatan sama-sama dipikul secara seimbang.

3.      Keadilan Distributif
Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang merata atau yang dianggap merata bagi semua warga negara. Menyangkut pembagian kekayaan ekonomi atau hasil-hasil pembangunan.

MACAM – MACAM HAK PEKERJA
1.      Hak atas Pekerjaan
Hak atas pekerjaan merupakan suatu hak asasi manusia. Karena, pertama, sebagaimana dikatakan John Locke, kerja melekat pada tubuh manusia. Kerja adalah aktivitas tubuh dan karena itu tidak bisa dilepaskanatau dipikirkan lepas dari tubuh manusia. Kedua, kerja merupakan perwujudan diri manusia. Ketiga,hak atas kerja juga merupakan salah satu hak asasi manusia karena kerja berkaitan dengan hak atas hidup, bahkan hak atas hidup yang layak.
2.      Hak atas Upah yang Adil
Dengan hak atas upah yang adil sesungguhnya mau ditegaskan tiga hal. Pertama bahwa setiap pekerja berhak mendapatkan upah. Artinya, setiap pekerja berhak utntuk dibayar. Kedua, setiap orang tidak hanya berhak memperoleh upah yang adil, yaitu upah yang sebanding dengan tenaga yang telah disumbangkannya. Hal ketiga yang mau ditegaskan dengan hak atas upah yang adil adalah bahwa pada prinsipnya tidak boleh ada perlakuan yang berbeda atau diskriminatif dalam soal pemberian upah kepada semua karyawan.
3.      Hak untuk Berserikat dan Berkumpul
Ada dua dasar moral yang penting dari hak untuk berserikat dan berkumpul. Pertama, ini merupakan salah satu wujud utama dari hak atas kebebasan yang merupakan salah satu hak asasi manusia. Kedua, sebagaimana telah dikatakan di atas, dengan hak untuk berserikat dan berkumpul, pekerja dapat bersama-sama secara kompak memperjuangkan hak mereka yang lain, khususnya hak atas upah yang adil.
4.      Hak atas Perlindungan Keamanan dan Kesehatan
Pertama, setiap pekerja berhak mendapatkan perlindungan atas keamanan, keselamatan dan kesehatan melalui program jaminan atau asuransi keamanan dan kesehatan yang diadakan perusahaan itu. Kedua, setiap pekerja berhak mengetahui kemungkinana risiko yang akan dihadapinya dalam menjalankan pekerjaannya dalam bidang tertentu dalam perusahaan tersebut. Ketiga, setiap pekerja bebas untuk memilih dan menerima pekerjaan dengan risiko yang sudah diketahuinya itu atau sebaliknya menolaknya. Jika ketiga hal ini bisa dipenuhi, suatu perusahaan sudah dianggap menjamin cara memadai hak pekerja atas perlindungan keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja.
5.      Hak untuk Diproses Hukum secara Sah
Hak ini terutama berlaku ketika seseorang pekerja dituduh dan diancam dengan hukuman tertentu karena diduga melakukan pelanggaran atau kesalahan tertentu. Jadi, dia harus didengar pertimbangannya, alasannya, alibinya, saksi yang mungkin bisa dihadapkannya, atau kalau dia bersalah dia harus diberi kesempatan untuk mengaku secara jujur dan meminta maaf.
6.      Hak untuk Diperlakukan secara Sama
Dengan hak ini mau ditegaskan bahwa semua pekerja, pada prinsipnya harus diperlakukan secara sama, secara fair. Artinya, tidak boleh ada diskriminasi dalam perusahaan entah berdasarkan warna kulit, jenis kelamin, etnis, agama dan semacamnya, baik dalam sikap dan perlakuan, gaji maupun peluang untuk jabatan, pelayihan atau pendidkan lebih lanjut.
7.      Hak atas Rahasia Pribadi
Umumnya yang dianggap sebagai rahasia pribadi dank arena itu tidak perlu diketahui dan dicampuri oleh perusahaan adalah persoalan yang menyangkut keyakinan religious, afiliasi dan haluan politik, urusan keluarga, serta urusan social lainnya.
8.      Hak atas Kebebasan suara Hati
Hak ini menuntut agar setiap pekerja harus dihargai kesadaran moralnya. Konkretnya, pekerja tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu yang dianggapnya tidak baik : melakukan korupsi, menggelapkan uang perusahaan, menurunkan standar atau ramuan produk tertentu demi memperbesar keuntungan, menutup-nutupi kecurangan perusahaan atau atasan.

WHISTLE BLOWING
Whistle blowing adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan entah yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Pihak yang dilapori itu bisa saja atasan yang lebih tinggi atau masyarakat luas. Rahasia perusahaan adalah sesuatu yang konfidensial dan memang harus dirahasiakan, dan pada umumnya tidak menyangkut efek yang merugikan apa pun bagi pihak lain, entah itu masyarakat atau perusahaan lain. Whistle blowing umumnya menyangkut kecurangan tertentu yang merugikan baik perusahaan sendiri maupun pihak lain, dan kalau dibongkar memang akan mempunyai dampak yang merugikan perusahaan, paling kurang merusak nama baik perusahaan tersebut. Contoh whistle blowing adalah tindakan seorang karyawan yang melaporkan penyimpangan keuangan perusahaan. Penyimpangan ini dilaporkan pada pihak direksi atau komisaris. Atau kecurangan perusahaan yang membuang limbah industri ke sungai. Ada dua macam whistle blowing :

1.      Whistle blowing internal
Hal ini terjadi ketika seorang atau beberapa orang karyawan tahu mengenai kecurangan yang dilakukan oleh karyawan lain atau kepala bagiannya kemudian melaporkan kecurangan itu kepada pimpinan perusahaan yang lebih tinggi.

2.      Whistle blowing eksternal

Menyangkut kasus dimana seorang pekerja mengetahui kecurangan yang dilakukan perusahaannnya lalu membocorkannya kepada masyarakat karena dia tahu bahwa kecurangan itu akan merugikan masyarakat.

KONTRAK BAIK DAN ADIL
Kontrak Dianggap Baik dan Adil bila :
1.      Kedua belah pihak mengetahui sepenuhnya hakikat dan kondisi persetujuan yang mereka sepakat 
2.      Tidak ada pihak yang memalsukan fakta tentang kondisi dan syarat-syarat kontrak 
3.      Tidak ada pemaksaan 
4.      Tidak mengikat untuk tindakan yang bertentangan dengan moralitas 

KEWAJIBAN PRODUSEN DAN PERTIMBANGAN GERAKAN KONSUMEN
1.      Kewajiban yang harus dipenuhi oleh produsen antara lain :
a. Memenuhi ketentuan yang melekat pada produk.
b. Menyingkapkan semua Informasi
c. Tidak mengatakan yag tidak benar tentang produk yang ditawarkan.
2.      Pertimbangan Gerakan Konsumen :
a. Produk yang semakin abnyak dan rumit.
b. terspesialisasinya jenis jasa.
c. Pengaruh iklan terhadap kehidupan konsumen.
d. Keamanan produk yang tidak diperhatikan.
e. Posisi konsumen yang lemah

FUNGSI IKLAN
1.      Iklan sebagai pemberi informasi
yang ditekankan disini adalah iklan berfungsi membeberkan dan mengambarkan seluruh kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Konsumen lebih tahu tentang produk, kegunaan, kelebihanya dan kemudahanya. Jika iklan tidak memberikan informasi yang sebenar – benarnya maka akan merugikan perusahaan itu sendiri. Disinilah letak tanggung jawab moral baik bintang iklan, perusahaan iklan maupun produsen. Misalnya : iklan perbankan, obat – obatan.
2.      Iklan sebagai pembentuk opini

Dalam hal ini fungsi iklan mirip sebagai propaganda politik yang berusaha mempengaruhi massa pemilih. Model iklan yang ditampilkan biasanya persuasif, manipulatif, tedensius. Selama tidak ada penelitian tandingan yang independen dan objektif, produsen biro iklan jenis ini masih bisa merasa aman.

Tulisan Bebas 2 ( Bahasa Indonesia )

Nama         : Nidia Puspa Vitaloka
Kelas           : 3EA13
NPM           : 14210971
                  
Berkemah di Gunung Pangrango Sukabumi, Jawa Barat

Pada saat itu saya baru saja menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama dan setelah di bukanya penerimaan siswa dan siswi baru. Sekolah tersebut akan mengadakan acara berkemah bersama seluruh anak kelas 1. Wah saya sangat antusias sekali mendengar hal tersebut apalagi saya baru pertama kali berkemah di sebuah gunung, yaitu di Gunung Pangrango Sukabumi, Jawa Barat.
Seminggu sebelum perjalanan saya mulai mempersiapkan barang-barang apa saja yang kira-kira harus dibawa. Saya tidak sabar untuk segera berangkat berkemah.
Setelah menunggu selama seminggu akhirnya hari-hari yang ditunggu pun tiba. Kami berangkat menuju gunung tersebut dengan menggunakan mobil polisi ( kalau tidak salah ). Dalam perjalanan ada yang bernyanyi-nyanyi, ada yang jail, ada yang saling mengobrol dan lain-lain. Perjalanan di dalam mobil itu sangat menyenangkan rasanya rasa kebersamaan itu sungguh sangat terasa.
Setibanya di tempat perkemahan, kami langsung membuat tenda agar bias memasukan barang-barang yang dibawa kedalam tenda. Tak terasa waktu cepat berlalu hingga malam pun sudah hamper menyelimuti. Akhirnya malam pun datang, kami segera mempersiapkan diri untuk mengadakan acara api unggun. Wah sangat menakutkan sekali dan sangat dingin sekali udara di tempat tersebut.
Selesailah sudah acara api unggun, kamipun langsung masuk kedalam tenda masing-masing untuk beristirahat.
Anjing mengonggong begitu kerasnya membangunkan saya dari tidur malam yang dingin, aku lihat jam ternyata sudah menunjukan pukul 4 mau memejamkan mata lagi tidak bisa, karena suara-suara orang sudah memanggil untuk mengadakan solat berjamaah. Angin gunung masih terus bertiup begitu kencangnya, hanya sisa-sisa api unggun tadi malam yang dapat menghangatkan tubuh sambil memasak air untuk membuat teh sambil menunggu datangnya sang surya.
Surya pagi mulai menampakkan sinarnya yang hangat mulailah kegelapan yang tadi menyelimuti berganti padang hijau yang sangat indah. Kamipun mempersiapkan diri untuk mengadakan olahraga bersama. Setelah mengadakan olahraga bersama, kami mempunyai acara bebas sendiri. Saya dan teman-teman mempunyai acara yaitu melakukan perjalanan untuk mencapai air terjun di gunung tersebut. Kamipun mulai berjalan menuju air terjun tersebut. Perjalanannya sangat jauh dan perlu menanjak. Tapi sesampainya kami di air terjun tersebut, sungguh terbayarkan perjalanan yang jauh tadi.
Saya melihat jam ternyata sudah siang, kamipun lekas turun karena akan pulang dan pasti sudah ditunggu oleh semuanya diperkemahan. Saya akhirnya sampai diperkemahan dan mulai siap-siap untuk pulang. Dan kami pun mulai masuk ke mobil dan mulai turun dari gunung.
Gunung ini adalah pengalaman pertama saya yang sangat berharga dimana saya melewati jalan turun  yang  curam, menaiki jalan yang terjal dan menahan beratnya tas yang kami bawa. Di dalam mobil saya tertawa sambil merasakan bahwa perjalanan ini  sangat melelahkan tapi juga menyenangkan, kaki terasa lemas tapi semua itu terbayar dengan tuntas dengan pengalaman dan keindahan ciptaanya.


Tulisan Bebas ( Bahasa Indonesia )

Nama        : Nidia Puspa Vitaloka
Kelas         : 3EA13
NPM          : 14210971


Lagu-lagu dalam playlist MP3



Setiap hari benda ini selalu menemani kemana aku pergi, terutama kalau sedang sedih, gembira dan lain-lain. Dengan senang hati ia memberikan tembang-tembang lagu ke telinga ini, layaknya seperti seorang teman kapanpun, dimanapun, bagaimanapun ia dengan senang hati menemani dan memberikan hiburan. Begitu banyak playlist dalam mp3 ini, semua lagu-lagu pilihan dari yang terhits sampai terjadul ada semua di playlist ini. Entah mengapa belakangan ini sepertinya sangat merasa tentram saat mendengar lagu playlist yang berjudul “Lebih Indah” dari Adera dan “Bukan untuk Sembarang Hati” dari SHE. Kedua playlist ini terkadang bisa membuat bibir ini tersenyum sendiri disaat aku mendengarkannya, awalnya sih aku memang suka lagu “Lebih Indah” dari Adera namun hanya sekedar suka saja. Tapi setelah pacarku mempersembahkan lagu itu untuk aku, aku semakin menyukai lagu tersebut dan akhirnya sering sekali aku putar. Sedangkan untuk lagu “Bukan untuk Sembarang Hati” dari SHE itu merupakan lagu yang paling aku sukai dan paling sering aku putar. Mendengar kedua lagu ini, seperti membawa diri ini berimajinasi dengan sendirinya, disaat diri ini menemukan seseorang sosok seperti yang tergambarkan dari lirik-lirik lagu itu. Berimajinasi disaat waktu memberikan kesempatan, dan dengan tepatnya ia datang menemukan diri ini dengan seseorang yang selama ini aku cari dan tidak akan memberikan cintanya untuk sembarang hati.

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA ( RESENSI )

Nama         : Nidia Puspa Vitaloka
Kelas           : 3EA13
NPM           : 14210971

PENGERTIAN RESENSI

Resensi /résénsi/ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD; ulasan hasil karya. Sedangkan kata "mengulas" itu sendiri mempunyai arti memberikan penjelasan dan komentar, menafsirkan (penerangan lanjut, pendapat, dsb), mempelajari (menyelidiki) dan kata "ulasan" mempunyai arti kupasan, tafsiran, komentar.

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas

Secara singkat, resensi ialah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

tujuan resensi adalah:

Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
Setelah mengetahui definisi serta tujuan dari resensi yang dibuat oleh resentator, kira-kira unsur apa saja yang terkandung di dalam sebuah resensi ?

Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:

1. Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.

2. Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
Judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.).
Pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.).
Penerbit
Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa).
Tebal buku
Harga buku (jika diperlukan).

3. Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh.
Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain
Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
Memaparkan keunikan buku;
Merumuskan tema buku;
Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku
Mengungkapkan kesan terhadap buku;
Memperkenalkan penerbit;
Mengajukan pertanyaan
Membuka dialog

4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis
ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya
keunggulan buku
kelemahan buku
rumusan kerangka buku
tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit)
adanya kesalahan cetak.
Penutup resensi buku

Resensi Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah



Identitas Buku

Judul Buku     : Di Bawah Lindungan Ka’bah
Penerbit          : PT. Bulan Bintang
Penulis             : Prof. DR. (Buya) Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah)
Tahun Terbit   : Jumadil Awal 1422 / Agustus 2001
Cetakan Ke    : 25
Tebal Buku     : 80 halaman
Kategori          : Novel Sastra

Buku ini berjudul Di Bawah Lindungan Ka’bah yang di karang oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau sering dikenal dengan nama HAMKA  yang merupakan singkatan dari namanya,beliau lahir di kampung Molek, Meninjau tahun 1908. Beliau seorang ulama,aktivis dan sasatrawan Indonesia.Beliau dijuluki Buya oleh para sastrawan.Buya adalah panggilan untuk orang Minangkabau, kata Buya berasal dari bahasa Arab yaitu Abi yang artinya ayah.

Beliau adalah anak dari syekh Abdul Karim bin Amrullah,yang merupakan pelopor gerakan islam di Minangkabau.Hamka pernah bekerja menjadi seorang guru di Perkebunan Kebun Tinggi dan di Padang Panjang,beliau juga menjadi dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhamadiah, Padang Panjang,beliau menjabat Pegawai Tinggi Agama,beliau juga sebagai wartawan, penulis editor dan penerbit. Beliau wafat pada tanggal 24 Juli 1981.

Buku ini dari sisi agama bagus dan kental akan keagamaanya meskipun bercerita mengenai percintaan, berbeda dengan novel jaman sekarang ini, sisi keagamaannya kurang di tonjolkan dan lebih mengedepankan tentang percintaannya,dan juga terlihat dari karya ilmiah yang di hasilkannya yakni Tafsir al-azhar.

Dari sisi budaya Hamka mampu mengangkat adat dari daerah Minangkabau dimana seorang perempuan apabila telah lulus dari sekolah MULO (sekarang sederajat dengan SMP) tidak boleh kemana-mana harus di pingit di rumah sebelum dia menikah apabila dia mau keluar rumah dia  harus di temani keluarganya atau kepercayaannya.

Dari sisi sosial atau hubungan dengan orang lain sangat bagus karena dapat memberitahukan bahwa kita harus bersikap dermawan dan dapat peduli kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan kita meskipun itu dari kalangan bawah.

Sosok Hamka sangat religius itu terlihat dari buku-buku yang di karangnya seperti dalam buku ini bercerita tentang percintaan namun tidak ada unsur  negatifnya malah banyak unsur agamisnya, bukan dari buku ini saja namun dari buku-buku yang beliau karang seperti Tenggelmnya Kapal Van Der Wijck, Merantau ke Deli dan lain lain.

Buku ini diterbitkan oleh PT.Bulan Bintang yang bertempat di Jalan Kramat Kwitang ,No.8  Jakarta 10420,Indonesia.

Sinopsis

Dikisahkan ada seorang pemuda bernama Hamid, sejak berumur empat tahun telah ditinggal mati ayahnya. Ayah Hamid sebelumnya adalah seorang yang kaya. setelah perniagaannya jatuh dan menjadi melarat,sahabat dan sanak saudara yang dulu banyak, tak ada lagi sanak saudara dan sahabatnya yang datang. Karena sudah tak terpandang lagi oleh orang-orang sekitarnya itu, maka pindahlah ayah Hamid beserta ibunya ke kota Padang, yang akhirnya dibuatnya sebuah rumah kecil. Di tempat itulah ayah Hamid meninggal.
Tatkala Hamid berumur enam tahun, untuk membantu ibunya ia minta kepada ibunya agar dibuatkan jualan kue-kue untuk dijajakan setiap pagi.
Ada tetangga baru di dekat rumah hamid terdapat sebuah gedung besar yang berpekarangan luas. Rumah itu telah kosong karena pemiliknya, seorang Belanda, telah kembali ke negerinya. Hanya penjaganya yang masih tinggal, yakni seorang laki-laki tua yang bernama Pak Paiman. Tetapi tak lama kemudian, rumah itu dibeli oleh seorang-orang kaya yang bernama Haji Jakfar. Isterinya bernama Mak Asiah dan anaknya hanya seorang perempuan saja yang bernama Zainab.
Mak Asiah senang memanggil Hamid setiap pagi  karena hendak membeli makanan yang dijualnya itu. Pada waktu itu juga ia ditanya oleh Mak Asiah tentang orang tuanya dan tempat tinggalnya. Setelah Hamid menjawab pertanyaan itu, Mak Asiah pun meminta kepada Hamid agar ibunya datang ke rumahnya. Sejak kedatangan ibu Hamid ke rumah Mak Asiah itulah, maka persahabatan mereka itu menjadi karib dan Hamid beserta ibunya sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri.
Akhirnya Hamid dibiayai noleh haji Jakfar,suami mak Asiah,juga disekolahkan bersama-sama anaknya, Zainab, yang umurnya lebih muda daripada Hamid. Pergaulan Hamid dengan Zainab, seperti pergaulan antara kakak dengan adik saja. Setelah tamat dari SD, Hamid dan Zainab pun sama-sama dilanjutkan sekolahnya ke Mulo.
Setelah keduanya tamat dari Mulo, barulah Hamid berpisah dengan Zainab. Keduanya sebenarnya telah saling jatuh cinta.Namun Hamid sadar akan statusnya.Zainabpun  harus masuk pingitan,menurut adat didesa itu. sedang Hamid yang masih dibiayai oleh Haji Jakfar, meneruskan pelajaran ke sekolah agama di Padangpanjang. Di sekolah itulah Hamid mempunyai seorang teman laki-laki yang bernama Saleh.
Pada suatu petang, tatkala Hamid pergi berjalan-jalan di pesisir, bertemulah ia dengan Mak Asiah yang baru datang dari berziarah ke kubur suaminya. Ia naik perahu sewaan bersama-sama dua orang perempuan tua lainnya. 
Pada pertemuan itulah Mak Asiah mengharapkan kedatangan Hamid ke rumahnya pada keesokan harinya, karena ada suatu hal penting yang hendak dibicarakannya. Setelah Hamid datang pada keesokan harinya ke rumah Mak Asiah, maka Hamid pun dimintai tolong oleh Mak Asiah agar ia mau membujuk Zainab untuk bersedia dinikahkan dengan kemenakan Haji Jakfar yang pada waktu itu masih bersekolah di Jawa. Tetapi permintaan itu ditolak oleh Zainab dengan alasan ia belum lagi hendak menikah.
Penolakan itu sebenarnya disebabkan Zainab sendiri telah jatuh cinta kepada Hamid. Bagi Hamid sendiri, sebenarnya ia cinta kepada Zainab, hanya cintanya itu tidak dinyatakan berterus terang kepada Zainab.
Karena itulah, sebenarnya suruhan Mak Asiah itu bertentangan dengan isi hatinya. Tetapi karena ia telah berhutang budi kepada Mak Asiah, maka dilaksanakan permintaan tersebut. Setelah kejadian itu Hamid pun pulang ke rumahnya, tetapi sejak itu, ia tidak pernah lagi datang ke rumah Mak Asiah, karena sejak itu ia meninggalkan kota Padang menuju Medan dan selanjutnya pergi ke tanah Suci Mekah. Dari Medan Hamid berkirim surat kepada Zainab untuk minta diri pergi menurutkan kemana arah kakinya berjalan. Surat Hamid itulah yang selalu mendampingi Zainab yang dalam kesepian itu.
Sementara itu dikota suci mekah,Hamid bertemu dengan Saleh,temannya dahulu. Hamid menceritakan segala perasaannya pada Zainab kepada Saleh.cinta mereka tidak bisa disatukan karena  ibu Hamid sendiri melarang Hamid untuk mencintai Zainab,karena ibu Hamid merasa tidak pantas.sementara Ternyata Saleh adalah suami dari Rosna,Rosna sendiri adalah sahabat Zainab. Rosna dan saleh saling bercerita,berkirim surat tentang kisah Hamid dan Zainab.Zainab yang sedih berlebihan,karena cinta yang tidak bisa bersatu dengan Hamid,akhirnya menjadi sakit hingga akhirnya meninggal.
Karena terlalu cintanya Hamid pada Zainab, terlebih mendengar Zainab yang meninggal dunia, Hamid pun tak kuasa menahan sedih.Selalu memikirkan Zainab, hingga akhirnya Hamid jatuh sakit dan meninggal dibawah lindungan ka'bah. 

(Kelebihan & Kekurangan)

·       Kelebihan dari Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah : Terletak pada alurnya yang dapat membawa pembaca merasakan apa yang dirasakan Hamid dan Zainab, bagus dan kental akan keagamaanya meskipun bercerita mengenai percintaan dan dapat memberitahukan bahwa kita harus bersikap dermawan dan dapat peduli kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan kita meskipun itu dari kalangan bawah.
·    
      Kekurangan dari Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah : Terletak pada bahasa yang digunakan. Karena bahasa yang digunakan yaitu antara bahasa minang-indonesia dan bahasa melayu.

Unsur-unsur :

Tema dalam buku ini mengenai percintaan,meskipun percintaan buku ini sarat akan keagamaan.Kisah cinta disini mencerikatan dua orang yang memiliki perasaan sama antara satu sama lain namun mereka tidak sempat bersama karena ajal telah memisahkan mereka.
Alur yang digunakan adalah alur campuran yakni dimulai dari Hamid yang berada di Tanah Suci kemudian dia menceritakan mengenai masa lalunya dan menceritakan kembali masa-masa Hamid di Tanah Suci.
Tokoh utama yang berada di certa ini adalah Hamid dan Zainab.Hamid memiliki sifat yang baik, sabar, tawakal, agamis, menyayangi dan menghormati orangtua. Zainab memiliki sifat yang  baik, pendiam, sabar, patuh dan menghormati orangtua.Tokoh yng lainnya yaitu  Engku Haji Ja’far dan Mak Asiah yang memiliki sifat dermawan.Ibu Hamid yang memiliki sifat penyayang,  peduli pada buah hati.Saleh dan Rosna yang memiliki sifat sangat peduli kepada sahabat atau setia kawan.
Latar dalam cerita ini di Tanah Suci, Padang, Medan, pantai dan rumah.Setting pada siang dan malam.Suasana dalam cerita ini sedih.Sudut pandang dalam cerita ini adalah sudut pandang campuran karena terdapatn kata saya dan nama orang. Nilai yang terkandung dalam cerita ini diantaranya nilai moral, nilai agama dan nilai sosial.
Gaya penulisan yang digunakan pengarang adalah menggunakan bahasa Melayu dan menggunakan bahasa arab, sehingga sedikit menyulitkan pembaca dalam memahami maknanya. Walaupun demikian cerita ini tetap menarik untuk di baca.
Selain itu terdapat beberapa majas, salah satunya adalah majas pesonifikasi seperti, “surat itu bisu”, Repertisi seperti, “entah di darat, entah di laut, entah sengsara kehausan”.
Amanat yang dapat kita ambil yaitu kita harus berani mengungkapkan perasaan kita kepada orang yang kita cintai, jangan kita sesali akan perbuatan kita yang tidak peka terhadap keadaan.

Sumber :