Nama : Nidia
Puspa Vitaloka
Kelas :
3EA13
NPM :
14210971
TEMA
Kelayakan Investasi usaha
JUDUL
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA
WARUNG INTERNET
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakekatnya suatu usaha adalah sama
yaitu untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya dari usaha yang dikelola agar
dapat dikembangkan dan dipertahankannya usaha tersebut.
Beragam cara dapat digunakan untuk
memulai suatu usaha salah satunya adalah dengan berinvestasi. Investasi
merupakan penanaman modal atau dana dalam investasi, piutang dan lain
sebagainya dengan harapan bahwa investasi ini akan dapat memperoleh kembali
dana yang telah diinvestasikan dalam aktiva-aktiva tersebut
diharapkan dapat diterima kembali dana penanaman modal dalam waktu jangka
panjang. Selain itu, manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan investasi
adalah penyerapan tenaga kerja.
Dalam membuka sebuah usaha,
pemilik dapat menggunakan modal sendiri maupun bekerjasama dengan investor
untuk menanamkan modalnya. Jika menggunakan cara bekerjasama
maka pemilik dan investor dapat membagi keuntungan dengan syarat yang telah
disepakati kedua belah pihak atau disebut sistem bagi
hasil. Namun dalam membuka usaha diperlukan modal yang cukup besar.
Ada banyak hal yang harus
dipertimbangkan dalam membuka usaha misalnya melakukan perhitungan apakah usaha
yang akan dijalankan ini menghasilkan keuntungan atau tidak dengan
menguji kelayakan investasi usaha tersebut. Perlu diperhatikan juga
berbagai aspek yang akan mempengaruhi usaha tersebut, seperti aspek pemasaran,
teknik dan teknologi, keuangan. Dalam penelitian ini, perusahaan yang
dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang menjual dan menyediakan jasa
penyewaan sarana komunikasi internet karena dengan adanya kemajuan
teknologi yang berkembang dengan pesat saat ini, bahkan setiap detik yang kita
lewati saat itu pula teknologi informasi akan cepat berubah. Saat ini teknologi
informasi berjalan berdampingan sejalan dengan perkembangan manusia. Dengan
kemajuan ini diperlukan adanya sarana informasi yang dapat memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan ataupun mengirimkan informasi yang ada, salah
satunya adalah media internet. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti
kelayakan investasi pada usaha warung internet.
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ilmiah
ini adalah apakah rencana pengembangan usaha dengan melakukan penambahan
investasi, Apakah layak dilakukan dan dapat memberikan keuntungan ? Dimana
dalam penelitian ini, Penulis membatasi masalah untuk proyek penambahan cabang
warung internet.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui layak tidaknya rencana pengembangan usaha dengan investasi yang
dilakukan untuk direalisasikan berdasarkan penilaian metode Payback Period, NPV
dan PI
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dengan diadakannya penelitian ini :
1. Sebagai sarana penunjang dalam proses
belajar studi kelayakan proyek bagi mahasiswa.
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan berinvestasi untuk pengembangan usaha bagi badan usaha tersebut.
3. Sebagai bahan acuan bagi seseorang
atau badan usaha lain dalam berinvestasi untuk mendirikan maupun mengembangkan
usahanya.
4. Sebagai contoh penelitian untuk
membantu mahasiswa yang ingin melakukan suatu penelitian yang
sejenis.
BAB
II PENDEKATAN TEORITIS
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar, (2003
: 10) mengatakan, “Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha bisnis yang akan
dijalankan, dalam menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan”.
Sedangkan
menurut SuratmSan, (2001 : 5) mengatakan, “Studi kelayakan proyek
merupakan suatu studi untuk menilai proyek yang akan dikerjakan dimasa
mendatang”. Penilaian disini tidak lain adalah memberikan rekomendasi apakah
sebaiknya proyek yang bersangkutan layak dikerjakan ataukah sebaiknya ditunda
dulu, mengingat kondisi mendatang penuh ketidakpastian.
Studi Kelayakan proyek
atau bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek, biasanya
proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil (Husnan dan Suwarsono 2000).
Kriteria keberhasilan suatu proyek dapat dilihat dari manfaat investasi yang
terdiri dari:
· Manfaat
ekonomis proyek terhadap proyek itu sendiri (sering juga disebut sebagai
manfaat finansial).
· Manfaat
proyek bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan (disebut jiga manfaat ekonomi
nasional).
· Manfaat
sosial proyek tersebut bagi masyarakat di sekitar proyek.
2.1.2. Aspek-Aspek Studi Kelayakan
Melakukan studi
kelayakan perlu memperhatikan aspek-aspek yang secara bersama-sama menentukan
bagaimana keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu.
Sementara itu, sesuai dengan definisinya bisnis memiliki kegiatan-kegiatan yang
tidak hanya membangun proyek, tetapi yang utama justru operasionalisasinya
sehingga menjadi beberapa aspek perhatian. Meskipun belum ada kesepakatan
tentang aspek apa saja yang perlu diteliti, tetapi pada umumnya penelitian akan
dilakukan terhadap aspek-aspek pasar, teknis, keuangan, hukum, manajemen dan
aspek ekonomi dan sosial. penelitian ilmiah yang dilakukan dibatasi pada aspek
keuangan dan aspek pasar dari studi kelayakan usaha Warnet. Berikut ini adalah
aspek-aspek dalam suatu studi kelayakan bisnis, yaitu :
1. Aspek hukum adalah untuk meneliti
kelengkapan, kesemperunaan dan keaslian izin-izin dan dokumen-dokumen.
2. Aspek pasar dan pemasaran adalah meneliti
besar pasar dan kemampuan perusahaan menguasainya, serta menilai strateginya.
3. Aspek keuangan adalah menilai perolehan
pendapatan dan biaya yang dikeluaran.
4. Aspek teknis/operasional à menentukan
lokasi, layout gedung dan uangan serta teknologi yang digunakan.
5. Aspek manajemen adalah meneliti kesiapan SDM
yang menjalani usaha.
6. Aspek ekonomi dan social adalah menilai
manfaat usaha terhadap ekonomi dan social masyarakat.
2.1.3. Analisa Finansial
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari
suatu studi kelayakan proyek bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi
melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan. Analisis finansial
memiliki arti penting dalam memperhitungkan intensif bagi orang-orang yang
turut serta dalam mensukseskan pelaksanaan proyek yang menguntungkan dilihat
dari sudut perekonomian.
2.1.4. Pengertian Investasi
Investasi dalam arti
luas menurut William F. Sharfe adalah mengorbankan dollar sekarang untuk dollar
dimasa yang akan datang.
Menurut Gitman
Investasi adalah komitmen untuk mengeluarkan dana sejumlah tertentu pada saat
sekarang untuk memungkinkan perusahaan menerima manfaat di waktu yang akan
datang, dua tahun atau lebih.(2000 : 332).
Investasi adalah
pengaitan sumber – sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa
yang akan datang. Muljadi (2001:284).
Banyak manfaat
yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan
tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun
penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu
rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara
cukup independen.
Ada berbagai cara dalam menggolongkan
usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut
katagori, sebagai berikut
1. Investasi
penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus dengan yang baru.
2. Investasi
dengan penambahan kapasitas, sering juga bersifat penggantian.
3. Investasi
penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru
disamping tetap memproduksi yang lama.
4. Investasi
lain-lain, yaitu investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas.
2.1.5. Jenis- jenis Investasi
Dalam investadi terdapat empat
penggolongan investasi, yaitu:
1.
Investasi yang tidak menghasilkan laba
(non-profit investment). Investasi ini timbul karena adanya peraturan
pemerintah atau karena syarat-syarat kontrak yang telah disetujui, yang
mewajibkan perusahaan untuk melaksanakanya tanpa mempertimbangkan laba atau
rugi. Contohnya karena air limbah yang telahdigunakan dalam proses produksi
jika dialirkan keluar pabrik akan mengakibatkan timbulnya pencemaran
lingkungan, maka pemerintah mewajibkan perusahaan untuk memasang instalasi
pembersih air limbah, sebelum dibuang keluar pabrik.
2.
Investasi yang tidak dapat diukur
labanya (non-measureable profit investment). Investasi ini dimaksudkan untuk
menaikan laba, namun laba yang diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan
adanya investasi ini sulit untuk dihitung secara teliti. Contohnya adalah
pengeluaran biaya promosi produk untuk jangka panjang, biaya penelitian, dan
pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan karyawan. Sulit untuk
mengukur tambahan laba yag dapat diperoleh dengan adanya pengeluaran biaya
promosi produk , begitu juga sulit untuk mengukur penghematan biaya (karena
adanya efisiensi) akibat adanya program pelatihan.
3.
Investasi dalam penggantian ekuipment
(replacement investment). Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk mesin
dan ekuipmen yang ada. Dalam pemakaian mesin dan ekuipmen, pada suatu saat yang
terjadi biaya operasi mesin dan ekuipmen menjadi lebih besar dibandingkan
dengan biaya operasi jika mesin tersebut diganti dengan yang baru, atau
produktivitasnya tidak mampu memenuhi kebutuhan.
4.
Investasi dalam perluasan usaha
(expansion investment). Investasi ini merupakan pengeluaran untuk menambah
kapasitas produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya. Tambahan
kapasitas akan memerlukan aktiva diferensial berupa tambahan investasi dan akan
menghasilkan pandapatan diferensial, yang berupa tambahan.
2.1.6. Prinsip – prinsip Investasi
Investasi memiliki prinsip – prinsip
yang wajib diperhatikan dalam berinvestasi, agar yang ditananamkan tidak
memiliki resiko yang dapat merugikan para investor, yaitu :
1.
High risk high return dan low
risk low return adalah prinsip yang mengatakan bahwa semakin beresiko
investasi seseorang semakin tinggi pendapatan yang akan diterima dimasa yang
akan datang dan sebaliknya.
2.
Diversification (diverse low
risk) adalah prinsip yang akan mengatakan bahwa penganekaragaman dalam
investasi akan membuat resiko investasi berkurang.
3.
Long term stability (long term low
risk) adalah prinsipyang mengatakan bahwa investasi yang berjangka waktu
panjang beresiko rendah.
4.
Liquidity (liquid high risk) adalah
prinsip yang mengatakan bahwa semakin liquidinvestasi tersebut, semakin
besar resiko yang melekat.
2.1.7. Pengertian Aliran Kas
(Cash flow)
Ada berbagai cara penilaian usulan
investasi didasarkan pada aliran kas atau arus kas bukan pada keuntungan yang
dilaporkan dalam buku. Menurut Kasmir dan Jakfar (2003
: 146) mengatakan, “Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar
perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi
tersebut.
Uang masuk dapat berupa pinjaman dari
lembaga keuangan atau hibah dari pihak tertentu, dapat juga diperoleh dari
penghasilan atau pendapatan. Uag keluar merupakan sejumlah uang yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode, yang merupakan biaya-biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan
kegiatan usaha.
Pentingnya kas akhir bagi investor jika
dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan, kas yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari. Kas yang digunakan
untuk membayar kebutuhan berbagai kewajiban yang jatuh tempo. Dan kas juga
dipergunakan untuk melakukan investasi kembali.
Menurut Suratman (2001 : 120) secara umum aliran kas dapat
dikelompokan menjadi :
a. Aliran
kas awal (intial cash flow) adalah aliran kas keluar dalam rangka untuk
keperluan aktiva tetap dan penentuan besarnya modal kerja pada awal periode
investasi.
b. Aliran
kas operasional (operational cash flow) berasal dari operasi perusahaan
yang meliputi kas masuk dan aliran kas keluar. Aliran kas masuk berasal dari
penjualan sedangkan aliran kas keluar adalah kas yang dikeluarkan untuk
membayar operasional.
c. Aliran
kas sisa (terminal cash flow) menunjukan aliran kas pada terakhir umur
ekonomis.
2.1.8. Pengertian Capital Budgeting
Capital budgeting
ialah proses perencanaan dan pengambilan keputusan pengeluaran dana dimana
jangka waktu kembalinya dana tersebut melebih waktu satu tahun. Capital
Budgeting memiliki arti yang sangat penting bagi pengusaha, dikarenakan :
1.
Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk
jangka waktu yang panjang dan ini akan berpengaruh pada penyediaan dana untuk
keperluan lain.
2.
Investasi dalam aktiva tetap menyangkut
hasil yang akan diperleh untuk masa yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan “forecasting” akan
mengakibatkan adanya “Over“ atau “under investaiment“ dalam
aktiva tetap.
3.
Pengeluaran dana untuk keperluan
tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar, jumlah dana yang besar ini
memungkinkan tidak dapat diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau
sekaligus, berhubungan dengan itu maka sebelumnya harus dibuat rencana yang
teliti.
4.
Kesalahan dalam pengambilan keputusan
mengenai pengeluaran modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan
berat. Serta tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kemunduran.
2.2. Alat
Analisis
2.2.1. Metode Payback Period (PP)
Metode payback period (PP) merupakan
teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu
proyek atau usaha. (Kasmir dan Jakfar, 2003 : 154)
Sedangkan menurut (Suratman, 2001 : 129) “Payback Period merupakan
teknik untuk menentukan layak atau tidak usulan proyek investasi cekup dengan
membandingkan antara waktu pengambilan jumlah dana untuk investasi dengan umur
ekonomis proyek. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih
(proceed) yang diperoleh setiap tahun.
Nilai kas bersih merupakan penjumlahan
laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan (dengan catatan jika investasi
100% menggunakan modal sendiri. Apabila kas setiap tahun sama, maka :
Investasi
Payback Period = x 12 bulan
Kas bersih per tahun
|
Jadi criteria penilaian pada metode
payback period ini adalah :
- Jika payback periodnya lebih
kecil ( < ) dari waktu maksimum yang diisyaratkan maka proyek diterima.
- Jika payback periodnya lebih besar ( > ) atau lebih lama dari
waktu maksimum yang diisyaratkan proyek ditolak.
2.2.2. Metode Net Present Value (NPV)
Dalam teknik ini untuk mengetahui apakah
suatu usaha proyek investasi layak dilaksanakan atau tidak dengan cara
membandingkan antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital
outlays) selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah
yang kita kenal dengan Net Present value (NPV). Kasmir dan Jakfar,
2003 : 157)
Untuk menghitung NPV, terlebih dulu kita
harus berapa PV kas bersih. PV perusahaan selama umur investasi tertentu.
Kas Bersih1 Kas bersih2 Kas
bersih
NPV = + + ………..+ - Investasi
(1+r) (1+r)2 (1+r)n
|
Kriteria penilaian NPV adalah :
- Jika NPV positif, maka investasi diterima.
- Jika NPV negative, maka investasi ditolak.
2.2.3. Metode Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) atau benefit
and cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai
sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama
umur ekonomis. (Kasmir dan Jakfar, 2003 : 163).
Rumus yang digunakan untuk mencari PI
adalah :
∑ PV Kas Bersih
PI = x 100%
∑ PV Investasi
|
Kriteria untuk Profitability Index
adalah :
- Jika PI lebih besar ( > ) dari
1, maka investasi diterima.
- Jika PI lebih kecil ( < ) dari
1, maka investasi ditolak.
2.3. Penelitian Terdahulu
Suryanto, 2012, melakukan penelitian
dengan judul STUDI KELAYAKAN USAHA UNTUK PENGEMBANGAN WARUNG INTERNET CV.
LIMPAR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah investasi yang
akan dilakukan dapat layak untuk direalisasikan atau tidak layak berdasarkan
penilaian metode Payback Period, NPV, IRR dan MIRR. Dari hasil penelitian
menyebutkan bahwa investasi yang dilakukan oleh WARUNG INTERNET CV. LIMPAR
layak untuk direalisasikan.
Nike Miharja, 2010, melakukan penelitian
dengan judul Analisis Kelayakan Investasi Pada Warung Internet Flashnet. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk meneliti kelayakan investasi pada warung
internet flashnet. Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa investasi yang
dilakukan layak.
Rio Ferdianto, 2010, melakukan
penelitian dengan judul STUDY KELAYAKAN USAHA UNTUK PENGEMBANGAN WARUNG
INTERNET BORNEO. Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa investasi yang
dilakukan layak diterima.
2.4. Kerangka
Pemikiran
Salah satu bisnis yang sedang berkembang dewasa ini adalah bisnis
pengembangan usaha warung Internet (Warnet). Warung
Internet adalah sebuah tempat yang menyediakan akses infrastruktur internet
dengan berbagai koneksi dan komputer sebagai perangkat akses
sehingga pengguna bisa mengakses internet dengan biaya yang lebih murah
(Ahmadjayadi,2007).
Dalam menjalankan suatu usaha sebaiknya direncanakan dengan matang dari berbagai aspek yang mempengaruhi yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi dan teknologis, aspek manajemen dan sumber daya manusia, aspek hukum dan legalitas, serta aspek keuangan dan ekonomi.. Seorang investor yang baik tentunya tidak akan tergesa-gesa dalam melaksanakan gagasannya, sebelum yakin tentang untung ruginya usaha yang direncanakan. Tindakan yang dilakukannya adalah dengan mengadakan analisis kelayakan usaha atau proyek dengan menggunakan Studi Kelayakan Bisnis (SKB) untuk meneliti apakah usaha yang direncanakan secara teknis, ekonomis dan komersial cukup menguntungkan? dan layak atau tidak untuk dilaksanakan dengan menggunakan metode NPV, PI dan Payback Periode (PP). Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka pentingnya melakukan analisis kelayakan usaha untuk melihat apakah investasi pengembangan usaha warnet ini layak atau tidak untuk dilaksanakan. Dalam melakukan studi kelayakan perlu memperhatikan aspek-aspek, aspek-aspek yang diteliti dalam usaha warnet ini adalah aspek pemasaran, aspek teknis dan aspek keuangan. Secara singkat dapat diilustrasikan dalam kerangka pemikiran gambar 1 berikut:
Dalam menjalankan suatu usaha sebaiknya direncanakan dengan matang dari berbagai aspek yang mempengaruhi yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi dan teknologis, aspek manajemen dan sumber daya manusia, aspek hukum dan legalitas, serta aspek keuangan dan ekonomi.. Seorang investor yang baik tentunya tidak akan tergesa-gesa dalam melaksanakan gagasannya, sebelum yakin tentang untung ruginya usaha yang direncanakan. Tindakan yang dilakukannya adalah dengan mengadakan analisis kelayakan usaha atau proyek dengan menggunakan Studi Kelayakan Bisnis (SKB) untuk meneliti apakah usaha yang direncanakan secara teknis, ekonomis dan komersial cukup menguntungkan? dan layak atau tidak untuk dilaksanakan dengan menggunakan metode NPV, PI dan Payback Periode (PP). Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka pentingnya melakukan analisis kelayakan usaha untuk melihat apakah investasi pengembangan usaha warnet ini layak atau tidak untuk dilaksanakan. Dalam melakukan studi kelayakan perlu memperhatikan aspek-aspek, aspek-aspek yang diteliti dalam usaha warnet ini adalah aspek pemasaran, aspek teknis dan aspek keuangan. Secara singkat dapat diilustrasikan dalam kerangka pemikiran gambar 1 berikut:
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
2.5. Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan uraian pada kerangka
pemikiran di atas dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
“Apakah rencana pengembangan usaha pada
warnet layak atau tidak, jika dilihat dari metode NPV, Payback Periode dan
PI .”
BAB
III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Metodelogi Penelitian
3.1.1. Objek penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah suatu
badan usaha yang bergerak dibidang penyewaan internet.
3.1.2. Data penelitian
Data dalam mengumpulkan data, penulis
melakukan observasi dan wawancara dengan pihak terkait, seperti
teknisi dan pemilik usaha warnet.
3.1.3. Variabel penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini agar lebih akurat, maka penulis menggunakan data investasi, data
pendapatan, data keuntungan dan tingkat suku bunga.
3.1.4. Metode
Pengumpulan Data
Untuk menyusun penulisan ilmiah ini
penulis menggunakan dua macam teknik pengumpulan data, yaitu :
a.
Studi Lapangan (Field Research)
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap objek yang
diteliti secara berkesinambungan dan wawancara langsung dengan pemilik dan
Karyawan warnet.
b.
Studi Pustaka (Library Research)
Penulis membaca dan mempelajari buku-buku dan sumber-sumber bacaan lainnya
yang berhubungan dengan masalah studi kelayakan.
3.1.5. Tahapan Penelitian
Penulis mengadakan observasi dan
wawancara untuk mendapatkan data untuk kemudian dianalisis menggunakan analisis
kuantitatif dengan menggunakan rumus atau perhitungan metode penilaian
investasi.
3.1.6. Model
penelitian
Model penelitian dalam penelitian ini
adalah matematis dengan menggunakan metode Payback Period, NPV dan
PI. Jika Payback Period lebih kecil dari waktu maksimum yang diisyaratkan
maka proyek diterima. Jika NPV bernilai positif maka investasi dianggap layak.
Jika PI bernilai lebih dari 1, maka investasi layak diterima.